Mengenal 7 Pintu Yang Sering Dimasuki Syetan
Pintu pertama, Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki setan
yaitu hasad (dengki) dan tamak. Jika seseorang begitu tamak pada
sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan
menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi
mengenal jalan masuknya setan. Begitu pula jika seseorang memiliki sifat
hasad, setan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik
sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang
mungkar.
Pintu kedua, Ini juga adalah pintu terbesar yaitu marah. Ketahuilah,
marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara setan
akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan manusia. Jika
kondisi kita seperti ini, minta perlindunganlah pada Allah.
Pintu ketiga, Yaitu sangat suka menghias-hiasi tempat tinggal,
pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan
sangat merugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.
Pintu keempat, Yaitu kenyang karena telah menyantap banyak makanan.
Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkan untuk
melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan di
akhirat.
Pintu kelima, Yaitu tamak pada orang lain. Jika seseorang memiliki
sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut
padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya.
Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan
orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya dari
kemungkaran.
Pinta keenam, Yaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mau bersabar
untuk perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat
ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan
oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh
Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Pintu ketujuh, Yaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat
berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat
seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan
kewajiban yang berkaitan dengan harta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar