Senin, 07 Oktober 2013

Etika menulis yang baik dan benar dimedia internet



ABSTRAK

JUDUL : ETIKA MENULIS YANG BAIK DAN BENAR  DIMEDIA INTERNET
NAMA : SONY SURYADI
KELAS :  4EA17
NPM : 16210654

            menyalurkan kreatifitas menjadikan masyarakat sulit untuk lepas dari media sosial. Setiap hari anak muda khususnya sudah terbiasa untuk update status, namun tidak ditunjang dengan etika menulis di internet atau media sosial. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana etika menulis di internet yang benar Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan alat analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan serta informasi dari objek yang diamati. Kesimpulan dari penulisan ini adalah antara lain, dalam etika menulis di internet sebaiknya harus menggunakan ucapan yang sopan, tidak menyinggung orang lain, tidak menggunakan unsur sara dan lain-lain.












PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sekarang ini banyak artikel-artikel dan berita-berita yang dimuat dimedia massa yaitu media cetak atau media. Sebelum sebuah artikel atau berita di muat disalah satu media, penulis harus mengerti dan mengetahui apa saja etika dan kode etik menulis di media.

Kode etik itu sendiri merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Menulis artikel atau berita di media cetak harus sesuai etika dan kode etik yang ada, dimana penulis menulis sesuai fakta yang ada dan tidak plagiarisme. Pengetahuan dan otoritas si penulis menjadi aspek penilaian penting atas kualitas suatu tulisan. Penulis harus memiliki dasar pengetahuan yang kuat tentang apa yang ditulisnya. Hal ini bisa diketahui dari latar belakang pendidikan penulis.. Hal lain yang perlu diperhatikan ketika hendak menulis di media cetak adalah keaktualan tema. Membahas masalah-masalah yang sedang hot dan ramai dibicarakan, tentu akan memperbesar peluang sebuah tulisan untuk dimuat di media.

Rumusan dan Batasan Masalah
Rumusan Masalah 
Penulis merumuskan rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana etika menulis di internet yang benar?
Batasan Masalah
Penulis membatasi pembahasan masalah pada penulisan ini antara lain :
Penulis hanya memakai 4 media sosial yaitu, facebook, twitter, blackberry messenger dan youtube. Batasan ini berdasarkan dengan empat media sosial yang biasa digunakan oleh masyarakat.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan ini adalah :
Untuk mengetahui bagaimana etika menulis di internet yang benar



Manfaat Akademis
Memberikan manfaat bagi penulis untuk mengetahui bagaimana cara etika menulis di internet yang benar dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Praktis
Memberikan manfaat bagi pembaca sebagai referensi informasi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai etika penulisan di internet yang benar.

Metode Penelitian

Data
Data primer adalah suatu pengumpulan data informasi langsung dari sumber penelitian, sedangkan data sekunder adalah suatu pengumpulan data informasi tidak langsung pada sumbernya, melainkan melalui media untuk mencari data yang relevan dengan pembahasan.

Alat analisis yang digunakan
        Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan alat analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan serta informasi dari objek yang diamati.










LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Etika
            Menurut para ahli, etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya serta menegaskan yang baik dan yang buruk. Berikut akan dipaparkan mengenai pengertian etika berdasarkan pendapat para ahli :

·  Maryani dan Ludigdo, etika merupakan seperangkat aturan, norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
·  Ahmad Amin mengungkapkan bahwa etika memiki arti ilmu pengetahuan yang menjelaskan arti baik atau buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh manusia.
·  Soegarda Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai – nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia terutama mengenai gerak – gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangandan perasaan sampai mengenai tujuan dari bentuk perbuatan. 
·   Martin ( 1993), etika didefinisikan sebagai The discipline which can act as the performance index or reference for our control system.

Etika menulis di internet
Etika menulis di internet merupakan pendapat atau opini pribadi seseorang mengenai aturan atau sopan santun menulis di dalam dunia maya. Aturan–aturan tersebut harus dapat dipahami oleh setiap individu. Tetapi, masih banyak kita temukan mereka yang menulis tanpa menggunakan aturan atau sopan santun yang semestinya. Mereka abai dan tidak ambil pusing dalam mempublikasikan sesuatu, seperti gambar, video, atau mengirimkan pesan melalui email, tanpa memerhatikan kode etik yang semestinya berlaku. Padahal, semua orang dapat membaca artikel tersebut. Tentu saja, jika ada artikel yang berisi pesan yang bersifat negatif, dan berdampak merugikan bagi banyak orang, maka secara tidak langsung, pesan tersebut akan mengarahkan para pembaca pada sesuatu yang tidak baik juga. Seperti yang kita ketahui, pola pikir setiap manusia memang berbeda–beda, mengenai batasan-batasan baik ataupun yang buruk terhadap suatu artikel. Tidak ada salahnya, jika ada pembatasan secara umum mengenai etika berbahasa yang dapat digunakan dalam penulisan artikel, dengan tujuan agar dapat dipahami oleh banyak orang.
Etika umum yang harus diperhatikan dalam menulis di internet, antara lain adalah sebaiknya dalam mengirimkan dan memublikasikan pesan tidak mengandung unsur SARA, tidak berbau pornografi, tidak melanggar hak cipta, menggunakan insial agar tidak mencemarkan nama baik seseorang yang bersangkutan, pencantuman sumber tulisan, kata kunci yang tepat, dan tidak merugikan orang lain.


Media Sosial
     Social media merupakan media informasi yang teramat kuat, dunia tanpa batas, dunia tempat semua informasi bisa kita sebar dalam dimensi yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu, status pendidikan maupun strata sosial. Siapa pun boleh ambil bagian dalam mengekspresikan imajinasi dan kreasi mereka masing-masing. Social media memungkinkan siapa saja mampu menjangkau orang banyak serta mendapat dukugan terhadap satu isu yang sedang mereka perjuangkan. Media ini juga memudahkan satu komunitas atau lembaga nirlaba untuk menyebarkan pesan sosial ke jaringan mereka masing-masing (Mieke Valencia, 2013).
     Media sosial (social media) telah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern saat ini. Diperkirakan, yang akan menjadi tren adalah S3, yakni Social, share, and Speed. “Social” adalah bagaimana seseorang terhubung dengan orang lain dan saling berbagi. “Share” adalah bagaimana seseorang membagikan pengalamannya kepada orang lain, melalui teks, foto, video, apa pun itu, melalui jejaring sosial. “Speed” adalah bagaimana jejaring sosial bisa memberikan informasi yang sangat cepat, melebihi kecepatan wartawan menulis berita. (Kompas, 26 Desember 2011).
     Per definisi, media sosial adalah sebuah media online tempat para pengguna bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, wiki, jejaring sosial utamanya facebook dan twitter merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia
     Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta mambagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. (Wikipedia). (Romli, 2012).

    

METODE PENELITIAN

Metode Yang Digunakan

Penulis menggunakan metode sekunder,
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dan dengan menggunakan alat analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan serta informasi dari objek yang diamati.

METODE PENULISAN

Pada penulisan ini penulis hanya mencari informasi yang ada dari sumber-sumber di internet sebanyak-banyaknya mengenai etika dan kode etik menulis di media massa baik media cetak maupun media elektronik agar rumusan dan tujuan penulisan ini dapat terjawab. Data penulisan ini mengunakan data sekunder. Dimana pengertian Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.


PEMBAHASAN

Bagaimana Etika Menulis Di Internet Yang Benar
Ada pun cara menulis di internet atau di sosial media yang benar adalah :

1.      Jangan Gunakan Huruf Kapital
Karena penggunaan karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah atau berteriak. Tentu sangat tidak menyenangkan tatkala anda dihadapkan dengan lawan bicara yang penuh dengan emosi , Walau begitu, ada kalanya huruf kapital dapat digunakan untuk memberi penegasan maksud. Tapi yang harus dicatat, gunakanlah penegasan maksud ini secukupnya saja, satu-dua kata dan jangan sampai seluruh kalimat/paragraf.



2.       Perlakuan Terhadap Pesan Pribadi
Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada anda secara pribadi (private message), anda tidak sepatutnya mengirim/menjawabnya kembali ke dalam forum umum, kelompok grup, atau milis.

3.      Hati-hati Dalam Mem-forward
Tidak semua berita yang beredar di internet itu benar adanya. Seperti halnya spam, hoax juga merupakan musuh besar bagi para kebanyakan netter. Maka, sebelum anda 2 dari 9 mem-forward pastikanlah terlebih dahulu bahwa informasi yang ingin anda kirim itu adalah benar adanya. Jika tidak, maka anda dapat dianggap sebagai penyebar kebohongan yang akhirnya kepercayaan orang-orang di sekitar anda pun akan hilang.

4.      Jangan Gunakan “CC”
Ketika mengirim e-mail ke sejumlah orang, jangan cantumkan nama-nama pada kolom “CC“. Jika anda melakukan hal itu –biasa disebut cross posting–, semua orang yang menerima e-mail anda, akan bisa melihat alamat-alamat e-mail orang lain. Umumnya orang tidak suka bila alamat e-mailnya dibeberkan di depan umum. Gunakanlah selalu “BCC“. Dengan cara ini setiap orang hanya bisa melihat alamat e-mailnya sendiri.

Etika yang harus dipahami juga ialah :

·         Sopan santun dalam berbahasa
·         Menggunakan bahasa yang sopan dan mudah di mengerti
·         Jujur dalam mencantumkan nama sumber
·         Bertingkah laku yang baik
·         Kalau anda menambahkan artikel  atau tulisan dari pihak lain di harapkan 
·         menulis keterangan sumber/link
·         Tidak melakukan plagiarisme atau yang sering disebut plagiat
·         Tidak menyebarkan informasi/berita yang belum tentu benar
·         Tidak mengandung SARA
·         Tidak berbau pornografi
·         Tidak mencemar kan nama baik seseorang



KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Berdasarkan pencarian penulis di internet tentang etika dan kode etik menulis di media cetak, maka dapat disimpulkan Dalam kode etik jurnalistik, dituangkan beberapa peraturan yang mendasar sebagai berikut bahwa Wartawan Indonesia :
  1. Bersikap independen untuk menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk,
  2. Menempuh cara-cara yang profesional,
  3. Menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah,
  4. Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
  5. Tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
  6. Tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
  7. Memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
  8. Tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
  9. Menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
  10. Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
  11. Melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis hanya memberikan saran kepada penulis atau calon penulis agar memeperhatikan etika dan kode etik yang ada. Selain itu penulis atau calon penulis artikel dan berita hendaknya menulis artikel atau berita-berita dengan fakta yang ada dan tidak plagiarisme.





DAFTAR PUSTAKA
http://adexshare.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-media-massa-beserta-contoh.html
http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-media-masa-menurut-ahli-ardianto.html
http://didasadariksa.wordpress.com/2010/12/24/menyoal-etika-menulis-di-media-massa/
http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar