ABSTRAK
JUDUL :
ETIKA MENULIS YANG BAIK DAN BENAR
DIMEDIA INTERNET
NAMA :
SONY SURYADI
KELAS
: 4EA17
NPM : 16210654
menyalurkan
kreatifitas menjadikan masyarakat sulit untuk lepas dari media sosial. Setiap
hari anak muda khususnya sudah terbiasa untuk update status, namun tidak
ditunjang dengan etika menulis di internet atau media sosial. Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana etika menulis di internet yang
benar
Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan alat
analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan serta informasi dari objek yang
diamati. Kesimpulan dari penulisan ini adalah antara lain, dalam etika menulis
di internet sebaiknya harus menggunakan ucapan yang sopan, tidak menyinggung
orang lain, tidak menggunakan unsur sara dan lain-lain.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sekarang ini banyak artikel-artikel
dan berita-berita yang dimuat dimedia massa yaitu media cetak atau media.
Sebelum sebuah artikel atau berita di muat disalah satu media, penulis harus
mengerti dan mengetahui apa saja etika dan kode etik menulis di media.
Kode etik itu sendiri merupakan pola
aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Menulis artikel atau berita
di media cetak harus sesuai etika dan kode etik yang ada, dimana penulis
menulis sesuai fakta yang ada dan tidak plagiarisme. Pengetahuan dan otoritas si penulis
menjadi aspek penilaian penting atas kualitas suatu tulisan. Penulis harus
memiliki dasar pengetahuan yang kuat tentang apa yang ditulisnya. Hal ini bisa
diketahui dari latar belakang pendidikan penulis.. Hal lain yang perlu
diperhatikan ketika hendak menulis di media cetak adalah keaktualan tema.
Membahas masalah-masalah yang sedang hot dan ramai dibicarakan, tentu akan
memperbesar peluang sebuah tulisan untuk dimuat di media.
Rumusan dan Batasan Masalah
Rumusan
Masalah
Penulis merumuskan rumusan masalah dalam penulisan ilmiah
ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana etika menulis di internet yang benar?
Batasan
Masalah
Penulis membatasi pembahasan masalah pada penulisan ini
antara lain :
Penulis hanya memakai 4 media sosial yaitu, facebook,
twitter, blackberry messenger dan youtube. Batasan ini berdasarkan dengan empat
media sosial yang biasa digunakan oleh masyarakat.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan ini adalah :
Untuk mengetahui bagaimana etika menulis di internet yang
benar
Manfaat Akademis
Memberikan manfaat bagi penulis untuk mengetahui bagaimana
cara etika menulis di internet yang benar dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Manfaat Praktis
Memberikan manfaat bagi pembaca sebagai referensi informasi
yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai etika penulisan di
internet yang benar.
Metode Penelitian
Data
Data primer adalah
suatu pengumpulan data informasi langsung dari sumber penelitian, sedangkan
data sekunder adalah suatu pengumpulan data informasi tidak langsung pada
sumbernya, melainkan melalui media untuk mencari data yang relevan dengan
pembahasan.
Alat analisis yang
digunakan
Alat
analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan alat
analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan serta informasi dari objek yang
diamati.
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Etika
Menurut
para ahli, etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan
antara sesamanya serta menegaskan yang baik dan yang buruk. Berikut akan
dipaparkan mengenai pengertian etika berdasarkan pendapat para ahli :
·
Maryani dan Ludigdo, etika merupakan seperangkat aturan, norma atau
pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang
harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau
profesi.
·
Ahmad Amin mengungkapkan bahwa etika memiki arti ilmu pengetahuan yang
menjelaskan arti baik atau buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan
dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh
manusia.
·
Soegarda Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai,
pengetahuan tentang nilai – nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan
keburukan di dalam hidup manusia terutama mengenai gerak – gerik pikiran dan
rasa yang merupakan pertimbangandan perasaan sampai mengenai tujuan dari bentuk
perbuatan.
·
Martin ( 1993), etika didefinisikan sebagai The discipline which can act as the
performance index or reference for our control system.
Etika menulis di internet
Etika
menulis di internet merupakan pendapat atau opini pribadi seseorang mengenai
aturan atau sopan santun menulis di dalam dunia maya. Aturan–aturan tersebut
harus dapat dipahami oleh setiap individu. Tetapi, masih banyak kita temukan
mereka yang menulis tanpa menggunakan aturan atau sopan santun yang semestinya.
Mereka abai dan tidak ambil pusing dalam mempublikasikan sesuatu, seperti
gambar, video, atau mengirimkan pesan melalui email, tanpa memerhatikan kode
etik yang semestinya berlaku. Padahal, semua orang dapat membaca artikel tersebut.
Tentu saja, jika ada artikel yang berisi pesan yang bersifat negatif, dan
berdampak merugikan bagi banyak orang, maka secara tidak langsung, pesan
tersebut akan mengarahkan para pembaca pada sesuatu yang tidak baik juga.
Seperti yang kita ketahui, pola pikir setiap manusia memang berbeda–beda,
mengenai batasan-batasan baik ataupun yang buruk terhadap suatu artikel. Tidak
ada salahnya, jika ada pembatasan secara umum mengenai etika berbahasa yang
dapat digunakan dalam penulisan artikel, dengan tujuan agar dapat dipahami oleh
banyak orang.
Etika
umum yang harus diperhatikan dalam menulis di internet, antara lain adalah
sebaiknya dalam mengirimkan dan memublikasikan pesan tidak mengandung unsur
SARA, tidak berbau pornografi, tidak melanggar hak cipta, menggunakan insial
agar tidak mencemarkan nama baik seseorang yang bersangkutan, pencantuman
sumber tulisan, kata kunci yang tepat, dan tidak merugikan orang lain.
Media Sosial
Social media merupakan media
informasi yang teramat kuat, dunia tanpa batas, dunia tempat semua informasi
bisa kita sebar dalam dimensi yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu, status
pendidikan maupun strata sosial. Siapa pun boleh ambil bagian dalam
mengekspresikan imajinasi dan kreasi mereka masing-masing. Social media
memungkinkan siapa saja mampu menjangkau orang banyak serta mendapat dukugan
terhadap satu isu yang sedang mereka perjuangkan. Media ini juga memudahkan
satu komunitas atau lembaga nirlaba untuk menyebarkan pesan sosial ke jaringan
mereka masing-masing (Mieke Valencia, 2013).
Media sosial (social media) telah
menjadi bagian dari kehidupan manusia modern saat ini. Diperkirakan, yang akan
menjadi tren adalah S3, yakni Social, share, and Speed. “Social” adalah
bagaimana seseorang terhubung dengan orang lain dan saling berbagi. “Share”
adalah bagaimana seseorang membagikan pengalamannya kepada orang lain, melalui
teks, foto, video, apa pun itu, melalui jejaring sosial. “Speed” adalah
bagaimana jejaring sosial bisa memberikan informasi yang sangat cepat, melebihi
kecepatan wartawan menulis berita. (Kompas, 26 Desember 2011).
Per definisi, media sosial adalah
sebuah media online tempat para pengguna bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan
dunia virtual. Blog, wiki, jejaring sosial utamanya facebook dan twitter
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia
Media sosial mengajak siapa saja
yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta mambagi informasi dalam waktu yang cepat dan
tak terbatas. (Wikipedia). (Romli, 2012).
METODE
PENELITIAN
Metode Yang Digunakan
Penulis menggunakan metode sekunder,
Data sekunder merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dan dengan
menggunakan alat analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan serta informasi
dari objek yang diamati.
METODE PENULISAN
Pada penulisan ini penulis hanya
mencari informasi yang ada dari sumber-sumber di internet sebanyak-banyaknya
mengenai etika dan kode etik menulis di media massa baik media cetak maupun
media elektronik agar rumusan dan tujuan penulisan ini dapat terjawab. Data penulisan
ini mengunakan data sekunder. Dimana pengertian Data Sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada
(peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan
lain-lain.
PEMBAHASAN
Bagaimana Etika Menulis Di Internet
Yang Benar
Ada
pun cara menulis di internet atau di sosial media yang benar adalah :
1. Jangan Gunakan Huruf Kapital
Karena penggunaan karakter huruf
bisa dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf kapital mencerminkan
penulis yang sedang emosi, marah atau berteriak. Tentu sangat tidak
menyenangkan tatkala anda dihadapkan dengan lawan bicara yang penuh dengan
emosi , Walau begitu, ada kalanya huruf kapital dapat digunakan untuk memberi
penegasan maksud. Tapi yang harus dicatat, gunakanlah penegasan maksud ini
secukupnya saja, satu-dua kata dan jangan sampai seluruh kalimat/paragraf.
2. Perlakuan Terhadap Pesan
Pribadi
Jika seseorang mengirim informasi
atau gagasan kepada anda secara pribadi (private message), anda tidak
sepatutnya mengirim/menjawabnya kembali ke dalam forum umum, kelompok grup,
atau milis.
3. Hati-hati Dalam Mem-forward
Tidak semua berita yang beredar di
internet itu benar adanya. Seperti halnya spam, hoax juga merupakan musuh besar
bagi para kebanyakan netter. Maka, sebelum anda 2 dari 9 mem-forward
pastikanlah terlebih dahulu bahwa informasi yang ingin anda kirim itu adalah
benar adanya. Jika tidak, maka anda dapat dianggap sebagai penyebar kebohongan
yang akhirnya kepercayaan orang-orang di sekitar anda pun akan hilang.
4. Jangan Gunakan “CC”
Ketika mengirim e-mail ke sejumlah
orang, jangan cantumkan nama-nama pada kolom “CC“. Jika anda melakukan hal itu
–biasa disebut cross posting–, semua orang yang menerima e-mail anda, akan bisa
melihat alamat-alamat e-mail orang lain. Umumnya orang tidak suka bila alamat
e-mailnya dibeberkan di depan umum. Gunakanlah selalu “BCC“. Dengan cara ini
setiap orang hanya bisa melihat alamat e-mailnya sendiri.
Etika
yang harus dipahami juga ialah :
·
Sopan santun
dalam berbahasa
·
Menggunakan
bahasa yang sopan dan mudah di mengerti
·
Jujur dalam
mencantumkan nama sumber
·
Bertingkah
laku yang baik
·
Kalau anda
menambahkan artikel atau tulisan dari pihak lain di harapkan
·
menulis keterangan sumber/link
·
Tidak
melakukan plagiarisme atau yang sering disebut plagiat
·
Tidak
menyebarkan informasi/berita yang belum tentu benar
·
Tidak
mengandung SARA
·
Tidak berbau
pornografi
·
Tidak
mencemar kan nama baik seseorang
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pencarian penulis di internet tentang etika dan kode etik menulis di media cetak, maka dapat disimpulkan Dalam kode etik jurnalistik, dituangkan beberapa peraturan yang mendasar sebagai berikut bahwa Wartawan Indonesia :
- Bersikap independen untuk menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk,
- Menempuh cara-cara yang profesional,
- Menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah,
- Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
- Tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
- Tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
- Memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
- Tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
- Menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
- Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
- Melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis hanya memberikan saran kepada penulis atau calon penulis agar memeperhatikan etika dan kode etik yang ada. Selain itu penulis atau calon penulis artikel dan berita hendaknya menulis artikel atau berita-berita dengan fakta yang ada dan tidak plagiarisme.
DAFTAR PUSTAKA
http://adexshare.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-media-massa-beserta-contoh.html
http://bundaiin.blogdetik.com/2013/01/18/kode-etik-jurnalistik-pelindung-dan-pembatas-
kebebasan-pers/
http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-media-masa-menurut-ahli-ardianto.html
http://didasadariksa.wordpress.com/2010/12/24/menyoal-etika-menulis-di-media-massa/
http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar