Sirah Ulama – Ibnu Jarir Ath Thobari
Ibnu Jarir Ath Thobari (Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Kholid Ath
Thobari) adalah ulama besar yang bisa jadi teladan dalam semangat untuk
kita. Beliau adalah pemilik kitab tafsir yang berjilid-jilid. Sampai
disebutkan totalnya berjumlah 3000 lembaran ketika beliau menulisnya,
itu pun dikatakan sebagai ringkasan. Beliau juga memiliki kitab tarikh (sejarah)
yang begitu masyhur. Beliau adalah imam dalam berbagai bidang ilmu
seperti tafsir, hadits, fikih, dan tarikh. Kisah beliau berikut
menunjukkan bagaimana beliau memiliki semangat yang tinggi dalam
menulis, mengkaji Islam dan membuat karya besar. Semangat beliau ini
sulit kita temukan pada zaman-zaman kita ini.
Al Khotib Al Baghdadi dalam kitab tarikhnya berkata, “Aku pernah
mendengar ‘Ali bin ‘Ubaidillah bin ‘Abdul Ghoffar Al Lughowi (lebih
terkenal dengan sebutan As Samsamani), ia menceritakan bahwa Muhammad
bin Jarir Ath Thobari pernah menetap selama 40 tahun dan menulis setiap
harinya 40 halaman.
Dan telah sampai kisah kepadaku dari Abu Hamid Ahmad bin Abi Thohir
Al Faqih Al Isfaroini, ia bekata, “Seandainya seseorang bersafar ke
China lantas ia menemukan kitab tafsir karya Ibnu Jarir, maka ia akan
temukan tidak begitu banyak (dari kenyataan, pen).” Atau beliau
mengucapkan perkataan semakna dengan itu.
Al Qodhi Abu ‘Abdillah Muhammad, ia berkata bahwa ‘Ali bin Ahmad Ash
Shona’ Ubaidullah bin Ahmad As Samsar dan ayahku berkata bahwa Abu
Ja’far Ath Thobari pernah berkata pada murid-muridnya, “Apakah kalian
punya semangat untuk menulis tafsir Al Qur’an?” “Berapa lembar yang mau
ditulis?”, tanya murid-muridnya. Jawab Ath Thobari, “Tiga puluh ribu
(30.000) lembar.” Mereka malah menjawab, “Menulis seperti itu malah
menghabiskan umur kami.” Akhirnya kitab tersebut selesai dan lebih
diringkas yang akhirnya menjadi sekitar 3000 lembara.
Ath Thobari berkata lagi pada murid-muridnya, “Apakah kalian punya
semangat untuk menulis kitab tarikh (sejarah) alam semesta mulai dari
Adam hinggga saat ini?” “Berapa lembar yang mau ditulis?”, tanya
murid-muridnya. Ath Thobari menyebut sebagaimana kitab tafsir tadi, lalu
mereka pun menjawab semisal itu. Lantas Ibnu Jarir Ath Thobari berkata,
“Inna lillah … Semangat (ambisi) manusia saat ini telah mati.” (Tarikh Baghdad karya Al Khottib Al Baghdadi, 2: 163)
Memang benar kata beliau, ambisi besar untuk menghasilkan karya
spektakuler yang bermanfaat bagi Islam untuk saat ini telah tiada. Hanya
segelintir saja yang barangkali punya ambisi atau himmah besar dalam menuntut ilmu, amalan dan dakwah. Uswah atau teladan dari ulama terdahulu seperti ini yang patut kita ikuti.
Ya Allah, karuniakanlah pada kami himmah (ambisi) yang besar dalam
ilmu, amal, dan dakwah serta dalam karya besar yang bisa bermanfaat
untuk umat Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar