Likud-Beiteinu, partai sayap kanan Israel, telah menyerukan kampanye
untuk meniadakan panggilan adzan bagi Muslim di daerah Jaffa dengan
alasan polusi suara.
Maariv mengutip Arnon Giladi, pimpinan cabang partai tersebut yang
menuduh bahwa dalam beberapa tahun terakhir Jaffa telah “diduduki” oleh
gerakan Islam yang mencoba memisahkan Jaffa dari penjajah Israel serta
melepaskan dari Tel Aviv melalui kegiatan berkedok agama dan pendidikan.
“Kami akan bertindak untuk memperbaiki situasi ini dan mendukung
rencana nasional yang akan menjamin bahwa Jaffa tetap menjadi bagian
dari Israel dan juga akan memiliki karakter Yahudi,” kata Giladi
sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor.
“Tidak dapat diterima bahwa entitas nasional Palestina berada hanya
beberapa kilometer dari pusat kota Tel Aviv, terlepas dari negara
Israel,” tambahnya.
Likud Beiteinu telah memutuskan untuk membawa masalah tersebut ke ranah publik.
Likud berdalih upaya meniadakan panggilan adzan diakibatkan karena
selama hari raya Yahudi ‘Youm Kippur’ terakhir dan seluruh bulan libur
‘Tishrei’, keluhan yang diajukan oleh warga Yahudi tentang adzan telah
melanggar kesucian hari raya dengan cara yang terorganisasi, semata-mata
untuk mengganggu atmosfer dan melanggar kehidupan Yahudi yang tinggal
di Jaffa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar