Rabu, 08 Desember 2010

Diameter Semburan Lumpur Baru Kian Besar

SIDOARJO – Munculnya semburan lumpur bercampur gas metan — atau sering diistilahkan sebagai bubble — baru di RT 12, RW II, Siring Barat, Kecamatan Porong, Sidoarjo kian mengkhwatirkan. Sebab, diameter bublle baru yang jaraknya dengan jalan Raya Porong sekitar tujuh meter atau 700 centi meter itu kian membesar.
Awalnya, diameter bubble yang muncul di warung Habibah  itu hanya sekitar satu centi meter. Debit air dan material yang dikeluarkan sekitar 0,5 mili liter. Namun, sejak Rabu (6/10) diameternya sudah mencapai ukuran besar, yakni sekitar 3-4 meter. Sehingga, volume semburan  dari bubble baru itu terus membesar.
Semburan itu tidak hanya mengeluarkan air bercampur gas metan, namun  juga lumpur. Sedangkan kandungan gas metannya, cukup tinggi, ditengarai dari bau aroma yang dikeluarkan dari emburan baru lumpur tersebut menyengat dan tidak sedap sehingga mengganggu pernafasan.
Tidak hanya itu, semburan yang semula hanya satu titik, kini menjadi dua titik yang akhirnya menjadi satu kubangan semburan lumpur. Kondisinya memang sangat membahayakan warga sekitar dan juga bisa mengancam kelancaran arus lalu lintas Jalan Raya Porong.
Kepala Humas Badan Penanggulan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Achmad Zulkarnaen tidak membantah jika  bubble yang muncul di warung Habibah sangat rawan. Alasannya, kandungan gas metannya tinggi.
Berdasarkan laporan dari tim teknis BPLS  kandungan gas metan yang mudah terbakar di semburan baru Siring Barat itu diketahui dari kadar limit explosive limit (LEL). Besara gas metannya mencapai sekitar sebesar 40 persen.
Makanya, tegas dia, BPLS langsung melokalisir bubble di area terbuka itu. Bahkan, kini direncanakan untuk dipasang separator atau ditangani dengan cara lain.   Sehingga, semburan itu tidak meluber ke mana. Apalagi, semburan itu mengandung gas metan yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar