Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Abdul Muttalib adalah kakek Rasulullah SAW, beliau seorang bangsawan
ternama yg mendapat amanah sebagai pelayan kakbah. Keluarga Abdul
Muttalib sering melayani orang-orang yg berziarah ke kakbah, memberi
mereka air minum dan membantu menyediakan perbekalan.Abdul Muttalib
seorang yang kaya dan banyak memiliki unta dan peternakan
kambing.Penduduk disekitar tanah hijaz sangat menghormati beliau.Pada
waktu Raja Abrahah dari Yaman hendak menghancurkan kakbah karena cemburu
dengan kemasyhurannya, dan raja yang zalim itu membawa pasukan yang
mengendarai gajah, masyarakat Mekkah segera berbondong-bondong
mendatangi Abdul Muttalib untuk segera mengambil tindakan.Tapi Abdul
Muttalib hanya diam dan hanya mempedulikan unta dan kambingnya untuk
diselamatkan dari pasukan Abrahah. Dan dia mengatakan kepada penduduk
Mekkah, “ Bahwasanya kakbah ini memiliki Sang Pemilik dan biarkan Sang
Pemilik yang menyelamatkan apa yang menjadi miliknya, sedangkan yang aku
miliki adalah unta dan kambing maka biarkanlah aku menyelamatkan apa
yang hanya menjadi milikku”.
Salah seorang anak Abdul Muttalib yg sangat dia cintai adalah
Abdullah. Ketika umur Abdullah sudah matang, maka pilihan Abdul
Muttalib jatuh kepada Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf bin Zuhra dan
dikawinkan dengan anaknya.Pada awal perkawinan mereka tinggal di rumah
Aminah itu sesuai dengan adat kebiasaan Arab bila perkawinan
dilangsungkan di rumah keluarga pengantin puteri. Sesudah itu mereka
pindah bersama-sama ke keluarga Abdul Muttalib.
Abdullah bekerja sebagai pedagang, ia sering berniaga keluar tanah
Hijaz.Tidak jarang dia meninggalkan istrinya selama berbulan bulan.
Sebelum pulang ke Makkah Abdullah sering mampir di Madinah di rumah
saudara-saudaranya.Suatu waktu beliau menderita sakit dan terpaksa
ditinggal oleh kawan kawannya. Sakitnya bertambah keras yang akhirnya
menjemput ajalnya.Keluarga Abdul Muttalib didera kesedihan dan rasa pilu
yang mendalam.Terutama istrinya, Aminah karena sedang dalam keadaan
mengandung.Seorang suami yg paling ia cintai dan menjadi penopang
kehidupan rumah tangganya telah pergi meninggalkan ia dan anak yg masih
dalam kandungan untuk selama-lamanya.Abdullah meninggalkan beberapa ekor
unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak bernama Ummu
Aiman.Budak ini kelak menjadi pengasuh Rasulullah SAW kecil yang sangat
menyayangi beliau SAW.
Beberapa bulan kemudian Aminah melahirkan anaknya, seorang
laki-laki.Berita itu segera disampaikan kepada Abdul Muttalib.Orang tua
itu sangat gembira atas kelahiran cucu lelakinya tersebut.Beliau segera
membawa anaknya ke kakbah.Lama ia memandangi cucunya tercinta.Dalam hati
ia merasa bahwa cucunya kelak akan menjadi orang besar, seseorang yang
akan menjadi panutan masyarakat yang pada saat itu sedang dilanda wabah
kemusyrikan yang sudah sangat parah.Abdul Muttalib menamai cucunya
Muhammad atau biasa dipanggil Ahmad.
Mayoritas ahli tarikh berpendapat Nabi Muhammad dilahirkan
pada tahun Gajah (570 Masehi).ini adalah pendapat Ibnu Ishaq dan
sebagian besar Ulama yg lain.Sahabat Ibnu Abbas mengatakan bahwa
Rasulullah dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 rabiul awwal. Seminggu
setelah kelahiran cucunya Abdul Muttalib menyembelih beberapa ekor unta
dan mengundang makan masyarakat Mekkah.Ditengah kesibukan acara
berlangsung Kakek Rasulullah mengumumkan nama cucu tercintanya dg nama
Muhammad. Banyak orang bertanya kenapa anak bayi itu tidak diberi nama
seperti nenek moyangnya.Abdul Muttalib menjawab “Aku menginginkan dia
akan menjadi orang yang Terpuji bagi Tuhan di langit dan bagi
makhlukNya di bumi,”
Itulah awal kelahiran Rasulullah SAW, seorang hamba dan utusan Allah
yg menjadi penutup kenabian. Lahir dalam keadaan yatim dan kecil dalam
keadaan yatim piatu. Hidup tanpa orang tua bukan berarti tidak memiliki
siapa siapa. Rasulullah SAW kecil dikenal sebagai anak yg cakap, cerdas,
jujur, amanah (dapat dipercaya) dan seorang pekerja keras. Beliau SAW
sudah bekerja di awal umur 7-8 tahun. Allah telah menyiapkan seorang
hamba pilihan untuk umat pilihan. Dapatkah kita mengambil pelajaran
darinya..?
sumber : cerita islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar