tiga kunci sukses puasa
berarti ada harapan besar di masa depan. Berdoa menunjukkan
kedekatan. Berdoa berarti ada kesada
Kunci pertama, Ramadhan adalah syahrul muhasabah (bulan bercermin diri).
“Bila bulan Ramadhan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga,
pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan pun dibelenggu.” (HR.
Muslim)
Ramadhan merupakan momen penting dan sangat tepat untuk melihat diri
kita yang sebenarnya, apa adanya. Karena selama Ramadhan Allah dengan
kuasa-Nya membelenggu syetan-syetan. Maka janganlah lagi menuduh syetan
ketika kita suka melanggar tuntunan Allah dan bermaksiat kepada-Nya di
bulan Ramadhan ini. Itulah kita yang sesungguhnya. Syetan sudah tidak
berdaya menggoda manusia di bulan Ramadhan. Berarti pula setiap muslim
sangat mungkin memperbaiki kepribadiannya dengan mudah selama bulan
Ramadhan ini.
Kunci kedua, Ramadhan adalah syahrut tarbiyah (bulan pembinaan diri).
Selama sebulan Allah men-training hamba-Nya agar dengan pelatihan
ibadah Ramadhan. Dalam pelatihan ini, seorang muslim bisa mendapat gelar
agung ‘muttaqin’. Gelar ini jauh lebih tinggi dari gelar Profesor,
Doktor, dokterr, insinyur dan sebagainya, karena semua gelar ini
diberikan oleh manusia sedangkan gelar ‘muttaqin’ adalah gelar dari
Allah Sang Pencipta dan Penguasa tunggal seluruh alam raya. Jika
demikian, maka Ramadhan dengan segala jenis ibadah di dalamnya menuju
pembentukan pribadi taqwa harus memiliki sentuhan hati, fisik, aqliyah,
akhlak, dan juga sosial.
Hati orang arang yang berpuasa seharusnya merasakan nikmatnya
zikrullah dan manisnya ibadah dengan ruh keikhlasan yang menyejukkan
hati. Sebagaimana Rasulullah menyampaikan hadits qudsi; “Semua amalan
anak Adam untuknya kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku.” Fisiknya
sepertinya tidak mengenal lelah padahal ia sedang berpuasa, tidak makan
dan tidak minum. Subhanallah, keajaiban tuntunan hidup dari Allah.
Bukankah perang Badar yang hebat itu terjadi di bulan Ramadhan? Dan
Rasulullah saw beserta para sahabat justru memenangkannya. Maka fisik
orang yang sedang puasa bagi orang-orang yang soleh tidak mengenal kamus
tidur melulu sepanjang hari-hari Ramadhan.
Akhlak yang lebih menawan juga harus terbentuk selama Ramadhan.
Karena puasa sejatinya bukanlah sekadar tidak makan dan minum tapi juga
menahan diri agar tidak muncul akhlak yang tercela. Subhanalah,
bagaimana tidak menawan, Allah dan Rasulullah membimbing orang-orang
yang berpuasa agar tidak membalas kejahatan yang dideritanya. Jika
demikian mungkinkah orang yang membiasakan diri tidak membalas kejahatan
orang lain akan iseng memulai kejahatan kepada orang lain? Inilah
bimbingan Ilahiyah: Apabila sesorang diantara kalian sedang berpuasa
maka janganlah ia berkata kotor dan janganlah membuat suasana gaduh dan
apabila seseorang memaki dia dan menantangnya berkelahi maka katakanlah:
‘Aku sedang berpuasa.’
Suasana sosial kemasyarakatan juga terasa indah dan begitu damai
selama Ramadhan. Dengan ringan hati setiap muslim berebut memberi takjil
dan buka puasa. Para dermawan sangat peduli pada para fakir miskin dan
anak yatim. Suasana persaudaraan semakin nampak. Ramadhan benar-benar
bulan istimewa.
Kunci ketiga, Ramadhan adalah syahrud dua’ (bulan berdoa).
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي
لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka
itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah:
186)
Ayat ini terletak persis setelah ayat tentang puasa Ramadhan. Ini
menunjukkan betapa sangat pentingnya doa-doa di bulan Ramadhan khususnya
pada sepertiga malam yang terakhir. Tidak ada kekecewaan sedikitpun
bagi yang memohon pada Allah. Berdoa berarti yakin akan dikabulkan.
Berdoa
ran bahwa kita butuh pada Allah. Dan
berdoa berarti sikap tawadhu’, jauh dari kesombongan. Juga, berdoa
berarti kesuksesan sedang menanti.
Semoga dengan tiga kunci ini kita semua sukses meraih gelar ‘muttaqin’ di bulan Ramadhan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar